Social Icons

Pages

Ajian Pengasihan Agar Pasangan Kita Tidak Selingkuh

AMALAN ANTI SELINGKUH


Tukang selingkuh perlu disadarkan. Apabila perbuatan negatif seperti itu diteruskan maka suatu ketika mereka akan mendapatkan balasan sesuai dengan hukum sebab akibat/hukum karma di dunia maupun di akhirat. Bila suatu ketika, suami/isteri Anda selingkuh maka lakukan AMALAN PELEBURAN CINTA agar rasa cintanya kepada orang lain sirna. Amalannya sebagai berikut:
(1). Tulislah rajah ini pada kain milik suami/isteri/pacar Anda yang suka selingkuh. Rajahnya sebagai berikut:
RAJAH SELINGKUH
(2) Tanam rajah ini di atas kuburan seseorang yang tidak diketahui identitasnya. Pada saat AKAN MENAMAM membaca baca ayat ini sekali:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, YA AYYUHALLADZIINA AAMANU AWFUU BIL UQUUD, UHILAT LAKUM BAHIIMATUL AN’AAMI ILLA MAA YUTLAA ALAYKUM GHAIRAA MUHILLISH SHAYDI WA ANTUM HURUM(Al Maidah:1)
(3) Selanjutnya baca doa:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, ALLAHUMMA BIHAQQI HAADZIHIL AAYATI, UMMU MAHABBATA ….. BIN ….. (nama pria peselingkuh) ILA …. BINTI …… (perempuan yang diselingkuhi) FA INNAKA FA’ALUN LIMAA TASYAA-U WA ANTA ARHAMURRAAHIMIN.
(4). Baru kemudian rajah ditanam sambil membaca: MATIYO SEJO SIRO ….. (nama suami/isteri yang selingkuh) MARING DEMEN KARO ….. BINTI …. (orang yang diselingkuhi) …. KOYO MATINE WONG KANG ING KUBUR IKI.
Insya Allah, cinta suami/isteri/pacar kepada selingkuhannya akan sirna atas ijin Tuhan Yang Maha Kuasa dan kembali mencintai Anda seperti sedia kala.

Kumpulan Doa Anti Pelet

AMALAN ANTI PELET


Telah dipaparkan pada kesempatan terdahulu bagaimana amalan dan cara memiliki ilmu pelet pengasihan. Tidak arif rasanya bila kita tidak memaparkan pula amalan untuk menolak dan menawarkan pengaruh ilmu pelet.
Senin malam (2/11) sekitar pukul 23. 00 WIB, dalam sebuah olah rasa, Tuhan telah mempertemukan saya dengan seorang guru spiritual yang luar biasa. Salah satu dari sekian banyak hal yang diajarkannya adalah bertahan dari serangan ilmu sihir . Bisa dipraktekkan untuk menyembuhkan DIRI SENDIRI dan ORANG LAIN yang terkena pelet/guna-guna. Inilah caranya:
POSISI: Duduk meditasi. Buka Mata. Tangan kanan diturunkan. Tangan kiri di depan dada, telapak tangan menghadap keluar dan lurus mengarah ke depan.
VISUALISASI: Tubuh berubah menjadi gunung besar yang duduk tenang kokoh di atas bumi
MANTRA: Om Erna-Erna Peina Nanshiya Suara (7 x)
Latihan 7 hari di depan cermin yang menggambarkan bahwa DIRI KITA SEKOKOH GUNUNG BESAR DI BUMI. Para dukun akan tahu, bahwa dia telah berhadapan dengan seorang ahli esoterik. Ilmu sihir akan kehilangan kekutannya.

Rapalan Ajian Pengasihan Agar Anak Menjadi Jujur Dan Penurut

AMALAN ANAK JUJUR PENURUT


Achmad Buari says: Yth: Ki Wong Alus. Saya mau tanya apa do’a dan amalan untuk agar anak tidak suka berbohong kepada orang tua, dan agar nurut dg orang tua, karena dia kelihatanya lebih nurut dg pengaruh dari teman temanya yg prilakunya tidak baik terima kasih.
 Jawaban: Orang tua adalah contoh dan teladan Anak. Anak akan berperilaku sesuai dengan perilaku orang tua. Maka, kita sebagai orang tua harus introspeksi dengan berperilaku yang baik, tidak menang sendiri serta menghargai hak-hak anak. Perilaku orang tua dan kasih saying orang tua akan menjadi energi kebaikan dan itu akan menyebar ke lingkungan terkecil yaitu keluarga. Setelah kita memperbaiki dan menata perilaku, ada baiknya kita berdoa yang kita panjatkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa usai melaksanakan sholat lima waktu cukup satu kali. Doanya sebagai berikut:
 ALLAHUMMAJ’ALNI MAHBUUBAN FII QULUUUBIL MU’MINIINA WAL MU’MINAATI WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAATI. FABASYSYIRNII WABALLIGHNI WABILGHAINA ILAA MI-ATIN WA’ISYRIINA SANATAN. FALLAAHU KHAYRUN HAAFIZHAA WAHUWA ARHAMUR-RAAHIMIIN.
 (Ya Allah jadikan aku orang yang dicintai di hati orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan dan orang-orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Maka berilah aku kebahagiaan dan berilah aku kekayaan hingga usia seratus dua puluh tahun. Allah adalah yang terbaik sebagai Pemelihara dan Dia adalah yang paling mengasihi dari para pengasih). Tiupkan ke telapak tangan kita.
 Selanjutnya, saat anak tertidur usahakan agar kita mengusapkan tangan kanan kita ke dahinya untuk mentrasfer doa dan harapan kita tersebut. Semoga Allah SWT mengasihi keluarga kita. Terima kasih untuk mas Ahmad Buari.

Rapalan Ajian Pelet Agar Anak Menjadi Rajin Belajar

AMALAN ANAK CERDAS RAJIN BELAJAR


Dahlia Says: 3 December 2009 at 06:48: Selamat siang Wong Alus, Mau nanya nih apakah ada cara untuk bisa meningkatkan kecerdasan anak agar anak bisa berprestasi belajar semakin rajin dan tidak malas. Matur nuwun sanget loh Wong Alus.
Terima kasih saya sampaikan kepada mbak Dahlia yang telah berkenan untuk bertanya, sedemikian hingga kita semua akan mendapatkan tambahan informasi terkait dengan meningkatkan kecerdasan agar semakin bisa berprestasi dan rajin belajar ini.
Memang mewujudkan anak berprestasi menjadi kebutuhan bangsa kita di masa depan. Anak berprestasi bisa dicapai tidak hanya karena cerdas pikirannya (IQ), namun juga cerdas mengelola emosi (EQ) dan cerdas spiritualnya (SQ). Indonesia butuh anak-anak yang siap menghadapi masa depan yang semakin kompetitif.
Orang tua juga harus berkeinginan agar anaknya bisa cerdas dan rajin belajar sehingga orang tua harus berupaya lahir dan batin untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Amalan agar anak bisa cerdas dan rajin belajar sebagai berikut:
Puasa tiga hari mulai Selasa, Rabu, Kamis. Pada hari terakhir malam harinya, Kamis malam tidak tidur hingga pagi dan tidak boleh berbuka sampai matahari terbit. Makanan berbuka hanya air putih dan nasi putih tanpa lauk. Selama puasa usai sholat wajib baca doa di bawah ini 3 x dan waktu tengah malam 27 x. Doanya sebagai berikut:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM, ALLAHUMMAFTAH ALAYYA FUTUUHAL AARIFFIN BIHIKMATIKA, WANSYUR ALAYLA RAHMATAKA YA DZAL JALAALI WAL IKRAM.
Sehabis puasa, baca doa ini setiap usai melakukan sholat wajib semampunya. Selain itu, hendaknya ditanamkan sugesti-sugesti positif sebelum tidur saat otak si anak memasuki GELOMBANG ALPHA. Misalnya dikisahkan dongeng yang mendidik, diberi penjelasan kalau dirinya (diri anak kita tsb) sebenarnya anak pintar, cerdas, rajin dst hingga anak tertidur lelap.  Penanaman sugesti ini dilakukan setiap saat AKAN TIDUR SAAT ANAK MENGANTUK BERAT HINGGA SAMPAI DIA TERTIDUR. Insya Allah, anak kita akan menjadi anak yang cerdas dan berguna untuk sesama manusia, bangsa negara dan alam semesta.

Ajian Bayu Bajra

AMALAN AJIAN BAYU BAJRA

“Pamuji rahayu.., monggo Ki dipun lanjut ilmunipun … kulo suwun upami mboten awrat penggalih, dipun wedar ngilmu aji maruta…, supaya saya kalu bepergian jauh ndak usah naik kendaraan Ki.. ngirit ongkos hehehe…maklum bensin mahal, aftur juga mahal…,naik piet onthel ga tekan tekan je….hehehe..kesuwen. nyuwun jembaring penggalih pangapunten.matur sembah nuwun. salam sihkatresnan, Rahayu… (Ki Hadi Wirojati, 24 October 2009).

Terima kasih saya sampaikan kepada Ki Hadi Wirojati atas komentarnya di blog ini. Sebagai rasa hormat saya kepada Beliau sekaligus untuk nguri-uri kebudayaan lokal yang kaya dimensi dan penuh dengan kearifan, maka pada kesempatan ini akan dibeber soal ilmu aji bayu bajra yang serupa dengan aji maruta.
Sekitar tahun 80-an di kawasan selatan gunung Semeru, perbatasan Kabupaten Lumajang-Malang, Jatim di hutan lindung yang lebat masih banyak menjumpai orang-orang yang memiliki ilmu Aji Bayu Bajra. Mereka pating gleber seperti burung. Hinggap (Menclok) dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Persis seperti di film-film silat. Yang membedakan adalah saat kita dekati, mereka akan menjauh dan sama sekali tidak ingin identitasnya diungkap.
Suatu ketika dalam sebuah maneges, saya menjumpai seseorang pemilik ajian bayu bajra di wilayah itu. Duduk bersila di sebuah batu besar di tengah sungai mengalir gemericik. Saya mencoba menyapanya dengan salam. Dia tidak menjawab. Baru ketika saya mencoba untuk menggunakan bahasa tubuh yang artinya bahwa saya ingin bercakap-cakap dengannya, maka dia akhirnya memberi isyarat. Jari telunjuknya ditempatkan di depan mulut. Matanya memandang santun dan lembut mata saya. Sebuah sorotan yang sejuk namun tegas dan berdaya.
Batin saya langsung membaca ini orang waskita yang tidak sembarangan: dia sedang maneges kepada Gusti. Belum sempat saya meneruskan komunikasi dengan bahasa tubuh yang lain, dia langsung meloncat ke sebuah pohon yang rimbun dan meneruskan melompat ke pohon yang lain. Hingga akhirnya hanya gerakan-gerakan dedaunannya saja yang terlihat. Orang waskita itu pun menghilang.
Saya hanya berujar: Selamat jalan, hamba Gusti Allah yang waskita ….
Orang yang bisa terbang atau meloncat dari dahan yang satu ke dahan yang lain ini bagi para leluhur tanah Jawa adalah soal yang mudah. Gaya hidup keseharian para leluhur yang dekat bahkan menyatu dengan alam membuat mereka mampu menemukan ilmu-ilmu/ajian-ajian yang beraneka rupa. Hobi para leluhur yang gentur olah rasa/batin, menggunakan ilmu titen untuk membaca fenomena alam dan gemar mempersatukan diri dengan semua jenis kekuatan (fisik dan metafisik) membuat mereka digdaya.
Para leluhur tidak perlu membeli handphone dan SMS untuk menghubungi para sedulurnya. Mereka juga tidak bisa menggunakan email atau facebook untuk saling curhat. Dari keterpisahan jarak dan waktu, mereka menggunakan kemampuan intuisi untuk saling berkomunikasi (orang sekarang menyebut telepati). Namun, bila dirasa sangat urgen untuk bertemu dengan sedulurnya, mereka akan berjalan kaki atau menggunakan kuda sebagai alat transportasi. Segelintir leluhur lain yang waskita akan menggunakan ajian Sapu Jagad dan Bayu Bajra untuk bepergian jarak jauh.
Aji Bayu Bajra mensyaratkan agar penggunanya sudah memiliki kedewasaan mental spiritual. Ia haruslah orang yang sudah “berumur” dan tidak ingin menonjolkan diri lagi di depan publik. Dia sepi ing pamrih rame ing gawe. Tubuh fisiknya bisa seringan kapas karena dia tidak lagi diliputi nafsu keduniawian sedikitpun sehingga yang ada dalam hidupnya hanyalah menunggu titah-Nya saja. Jiwa yang masih “berat” condong ke dunia, mustahil memiliki ilmu ini dengan seempurna.
Para pemilik ilmu ajian ini adalah orang yang sangat pendiam. ‘Tapa meneng’ dan hanya boleh berbicara bila sangat terpaksa. Satu dua kalimat pun harus diucapkan dengan bijaksana. Yakni untuk menyampaikan ajaran-ajaran kebajikan yang menjadi tanggungjawab besarnya di dunia. Laku prihatin dan hidupnya harus bisa diteladani oleh orang yang pernah melihat dia walau hanya sekelebat.
Matra untuk matek ajian Bayu Bajra diingatnya di luar kepala. Itu mencerminkan jiwanya yang bebas seperti burung….

“Putune Bayu Bajra yo aku
Sing nduwe angkoso, Nduwe langit
Nduwe awang-awang
Aku mabur koyo manuk
Kemlebat koyo alap-alap
Mabur koyo bidho kang ora nate kesel
Mabur……burrr!!!!!!!!!!!
Maburku luwih banter tinimbang angen-angen..”
Itulah mantra yang dibaca oleh hamba Gusti Allah yang pernah saya jumpai di kawasan selatan gunung Semeru yang kini entah ada di mana.

Rapalan Doa Agar Suami Tercinta Tidak Kawin Lagi

AMALAN AGAR SUAMI TIDAK KAWIN LAGI

Bila Anda seorang isteri yang enggan dimadu, suami juga suka marah-marah, suka memaki dan memukul maka ini amalan yang ampuh agar dia sadar dan mencintai Anda lagi. Niatnya untuk kawin lagi pun sirna. Amalannya sebagai berikut:

Cari kepala ayam cemani (ayam hitam mulus). Letakkan kepala ayam tersebut pada kuwali/panci dari tanah yang masih baru dan tanam di bawah tempat tidur saat suami pergi. Untuk menghindari agar suami tidak tahu, cari saat yang tepat misalnya suami sedang pergi agak lama, keluar kota dsb.

Rapalan Doa Agar Penis Berereksi

AMALAN AGAR PENIS EREKSI


Kehidupan seks yang normal sangat diperlukan dalam berumah tangga. Ada kalanya suami memiliki problem seksual sehingga harus diatasi. Salah satu problem itu adalah lemah syahwat karena penis tidak bisa ereksi. Untuk mengatasinya sebagai berikut:

Pada hari Selasa Kliwon, carilah dahan pohon yang menjuntai di arus sungai dan dahan itu bergerak-gerak kena arus. Potong dahan kayu pohon itu dan bakarlah. Pada bagian ujung dahan akan keluar air yang berbuih. Oleskan air berbuih itu ke penis dan niatkan agar penis Anda kembali normal seperti sedia kala atas ijin Tuhan Yang Maha Welas dan Maha Asih.

Ajian Pengasihan Agar Muka Kelihatan Berseri Seri

AMALAN AGAR MUKA BERSERI

rama cinta

amalan ini untuk sedulur semua yg mau mengamalkanya, untuk laki-laki
maupun perempuan, biar terlihat ganteng/cantik di pandang lawan
jenisnya.
“AMALANYA”
bismilahirahmanirahim holakod dunya minan nuuri walakho adama wa’tini
cahaya nur muhammad.
“CARA PENGAMALAN’NYA”
amalanya di baca 21x atau lebih, setiap selesai shalat fardu 5 waktu.
“AMALAN AGAR SELURUH TUBUH BERSINAR”
“AMALANYA”
bismilahirahmanirahim robbana at’mimlana nurrona waghfirlana innaka
ala kulli syai’in qadir.
“CARA MENGAMALKAN’NYA”
baca doa ini 3x tahan nafas, setiap anda akan mandi, bercuci muka, dan
menyisir. Untuk cara mengamalkan di sa’at anda mau mandi, anda baca
amalanya sambil di barengin dengan mengguyur seluruh tubuh dengan air,
begitu juga dengan mencuci muka dan menyisir. RITUAL DI LAKUKAN SAMPAI
BERHASI.
“AMALAN AGAR TANGAN TIDAK PERNAH SEPI DARI UANG”
ini adalah amalan rahasia para kiayi agar uang tiada habis-habisnya
selalu menjumpai kita, selalu ada saja rejeki yg tidak terguga
menjumpai kita, INTINYA ingsya allah jika anda mengamalkan amalan ini
setiap tahunya anda tidak akan pernah kehabisan uang.
“AMALANYA”
bismilahirahmanirahim muhammadun rosulullahi shollallahu alaihi
wassalam, ahmadur rosulillahi shollallahu alaihi wassalam.
“CARA MENGAMALKAN’NYA”
amalanya di baca pada malam jumat terakir di bulan rajab, dan amalanya
di baca 35x. 

Ajian Pelet Agar Istri Tidak Kawin Lagi

AMALAN AGAR ISTERI TIDAK KAWIN LAGI

Bila Anda seorang suami yang merasa isteri sudah tidak mencintai Anda lagi, isteri selingkuh, isteri suka marah-marah, suka meremehkan Anda maka ini amalan agar dia sadar dan mencintai Anda lagi. Amalannya sebagai berikut:

Potong/gunting sedikit cambang dan jenggot Anda sampai halus. Campurkan ke minuman kopi lalu hidangkan ke isteri Anda. Usahakan agar isteri tidak tahu sama sekali hal ini. Maka Isteri Anda akan kembali mencintai Anda dan keluarga akan utuh lagi dan terhindar dari perceraian.

Ajian Alak Ibnu Hadlrami

ALAK IBNU HADLRAMI


Amalan ‘alak ibnu hadlarami sahabat nabi yg menjadi amil di bahraein untuk menghilangkan kesusahan,keruwetan,kesulitan,sakit,rizki seret,bingung dng beban hidup,stres,ketakutan dengan manusia/makhluk gaib dll…kalau bagusnya menurut saya yg sesudah membuktikan amalan tsb sebelumnya tawasul kalau nggak tawasul juga nggak apa2 tapi alangkah baiknya tawasul dulu :
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ILAA HADHORONTIN NABIYIL MUSTHOFA SAYYIDINA WA MAULANA MUHAMMAD SAW WA ‘ALAA ALIHI WA ASHABIHI WA AJWAJIHI BWADURRIYATIHI AHLIBAITIHI BSYAIUL LILLAHUM AL-FATIHAH…TSUMMA ILAA HADHOROTI JAMI’IL IKHWANIHI MINAL ANBIYA-I WALMURSALIN WAMALAIKATIL MUQORROBBIN KHUSUSON MALAK JIBRIL WAMIKAIL WAISROFIL WAAZRO’IL YAA ‘ALAIKA SALAM WAJAMI’IL SHOHABATI ROSULILLAHI SAW KHUSUSON SAYYIDINA ABU BAKAR SIDDIBQ WA SAYYIDINA UMAR BIN KHOTOB WASAYYIDINA USMAN BIN AFFAN WASAYYIDINA ALI BIN ABI THOLIB KARAMALLOHU WAJHAH WAJAMI’IL AULIYA KHUSUSON SULTONIL AULIYBAA SYEKH ABDUL QODIR JAELANI AL-BAGDADI QODASALLOHU SIROHUL AZIZ WAL-ULAMA WAL-’AMILIN WASYUHADA WASHOLIHIN SYAIUL LILLAHI LAHUM AL-FATIHAH WA ILAA HADHOROTIN SAYYIDI ‘ALAK IBNU HADHROMI SYAIUL LILLAHI LAHU AL-FATIHAH TERUS BACA SURAT AL-IKHLAS 3X,AL-FALAQ 1X,AN-NAS 1X,AL-FATIHAH 1X AYAT KURSI 3X SALAWAT(YG MANA AJA) 3X TERUS BACA AMALAN ‘ALAK IBNU HADHRAMI BISSMILLAHIRROHMANIRROHIM YAA ‘ALIIMU YAA HALIIM YAA ‘ALIYYU YAA ‘ADZIMU (dibaca sebanyak2nya sesudah sholat fardhu/sunah minimal setengah jam/1jam/lebih) terus berdoa apa yg dikehendaki karena sayyidi ‘alak ibnu hadlrami bila berdo’a kepada alloh swt selalu menyertakan dalam do’anya nama alloh yg baik(asmaul husna) baca kisah ‘alak ibnu hadlrami dalam buku waliyulloh dan karomahnya mohon maaf bila kesalahan dlm penulisannya salam persaudaran dari saya GURU sy menulis ini sementara di email adik ipar sy alansuryana42yahoo.com maklum sy nggak punya email insyaalloh nanti akan buat, terimakasih ki wongalus atas ditampilkannya dihalaman utama pukulan jarak jauh sayfi dzulfaqor ilmu itu bukan ilmu saefi tp sy yg kasih judul mohon maaf. 

Alqur'an Sebagai Petunjuk Dan Pemberi Rezeki

AL QUR’AN WASHILAH REJEKI


wongalus
DSCN1458
Dawamkan doa sebanyak 3 x ini setelah anda mengaji surat apapun, sambil anda mencium Al Qur’an yang ada di rumah masing-masing. Insya allah rejeki mengalir melalui washilah/lantaran kitab suci yang kita miliki. Monggo ini doanya:
ALLOHUMMAGHFIRLII BI ALQUR’AANI.
ALLOHUMMARHAMNII BI ALQUR’AANI.
ALLOHUMMAHDINII BI ALQUR’AANI.
ALLOHUMMARZUQNII BI ALQUR’AANI
Ya Allah, ampunilah aku dengan Al-Quran
Ya Allah, kasihilah aku dengan Al-Quran
Ya Allah, berilah petunjuk kepadaku dengan Al-Quran
Ya Allah, berilah rezeki kepadaku dengan Al-Quran.

Kumpulan Doa Sehari Hari

AL MATSURAT SUGHRA


Doa-doa dalam AL MATSURAT SUGHRA karya Syekh Hasan Al Bana ini adalah kumpulan Dzikir dan Doa Rasulullah setiap hari. Silahkan disimak dan diamalkan karena kandungan arti makna dan tuah energinya UNTUK SEGALA HAJAT (KEREJEKIAN, KESELAMATAN, PENGASIHAN, DERAJAT KEMULIAAN, KEBAHAGIAAN, KEKUATAN, KETEGARAN, DLL ) yang luar biasa. Salam.

================================================================
1. A’udzubillahissami’il aliimi minasyaithonirrojiim (Ta’awudz)
2. Bismillahirrohmannirrohiim (Basmalah)
3. Alhamdulillahirobbil ’alamin(1), Arrohman nirrohim(2), Maliki yaumiddin(3), Iyyakana’ budu waiya kanastangin(4), Ihdinas siroothol mustaqiim(5), Siroothol ladzina an’amta ’alaihim ghoiril maghdubi ’alaihim waladdoolliin(6) (QS. Al Fatikhah)
4. Bismillahirrohman nirrokhiim (Basmalah)
5. Alif Lam Mim(1), Dzalikal kitabulla roibafihi hudallilmutaqiin(2), Alladziina yu’minuuna bil ghoibi wa yuqimuunasholata wamimma rojaqnahum yunfiquun(3), walladziina yu’minuuna bimaa unjila ilaika wamaa unjila min qoblika wabil akhirotihum yuuqinuun(4), Ulaaika ’alaa hudammirrobbihim-wa ulaaika humul muflikhuun(5). (QS. Al Baqarah 1-5)
6. Allohu laa ilaaha illahuwal khayyul qoyuum-lata’khuduhu sinatuwwala nauum-lahumaa fissamaawati wamaa fil ardhi-mangdzalladzii yasfa’u ’indahu illa bi idnihi-ya’lamu mabaina aidhihim wamaakholfahum walayukhithuuna bisaiin min ‘ilmihi illa bimaasaa-wasi’a kursiyyuhussamaawati wal ardho-wala ya,udhuhu khifthuhumaa wahuwall ’aliyyul ’adhiim. ( QS. Al Baqarah 255-Ayat Kursyi)
7. Laa ikrooha fiddiini qod ttabayyanar rusdu minal ghoyyi-faman yakfur bitthoghuuti wa yu’min billaah fa qodistamsaka bil ‘urwatilwusqoo laa,anfishoma laha-wallohu samiul ‘aliim. ( QS. Al Baqarah 256)
8. Allohu waliyyulladziina aamanuu yuhrijuhum minaddhulumati ilannuur-walladziina kafaruu auliya uhumuthoghuutu yuhrijunahum minannuuri iladhulumaati-ulaaika ashabunnarihum fiihaa kholidhuun. (QS. Al Baqarah 257)
9. Lillahi mafissmaawati wamaa fil ardhi-waa in tubduu maafii anfusikum autuhfuuhu yukhasibkum bihillahu-fayaghfiru liman yasaa,u wayu ‘addibu man yasaa,u- wallohu ‘allaa kulli sai’in qodiir. (QS. Al Baqarah 284)
10. Amanarrosuulu bimaa unjila ilaihi mirrobbihi wal mu’minuun-kullun amana billahi wa malaaikatihi-wa kutubihi-wa rusulihi-lanufarriku baina akhadim mirrusulihi- waqooluu sami’naa wa atho’naa ghufronaka robbanaa wa ilaikal mashiir. (QS. Al Baqarah 285)
11. Laa yukallifullohu nafsan illa wus‘ahaa lahaa maakasabat wa ‘alaiha maaktasabat-robbanaa latu aakhidnaa innasiinaa au akhtho’na-robbanaa wala takhmil ‘alainaa israan kama khamaltahu ‘alaaladziina min qoblinaa-robbanaa wala tukhamilnaa maala thoqotalanaa bihi-wa’fu’anna waghfirlanaa war khamna anta maulanaa fansurnaa ‘alall qaumill kaafiriina. (QS. Al Baqarah 286)
12. Bismillahirrohman nirrokhiim (Basmalah)
13. Qul huwallohu ahad(1), Allohusshomad(2), Lam yalid walam yuulad(3), Walam yaqullahu kufuwan ahad(4). (QS. Al Ikhlash) 3x
14. Bismillahirrohman nirrokhiim (Basmalah)
15. Qul a’uudzubirobbil falaq(1), Minsarri ma kholaq(2), Waminsarri ghosiqin idza waqob(3), Waminsarrin naffatsati fil ‘uqod(4), Waminsarri khaasidin idza khasad(5). (QS. Al Falaq) 3x
16. Bismillahirrohman nirrokhiim (Basmalah)
17. Qul a’uudzubirobbinnaas(1), Malikinnaas(2), Ilaahinnaas(3), Minsarril waswaasil khonnaas(4), Alladzi yuwaswisu fi shuduurinnaas(5), Minal Jinnati wannaas(6). (QS. An Naas) 3x
18. (Asbahna wa asbaha/Amsaina wa amsa) mulku lillahi walhamdulillahi la syarikallahu la illaha illa huwa wa-ilaihi (nusuur/masiir)3x
19. (Asbahna/Amsaina) ’ala fitrotil islam-wa kalimatil ikhlas-wa’ala diini nabiyyina muhammaddin shollalloohu ’alaihi wasallam-wa’ala millatin abiina ibroohiima khanifan wamaa kana minal musyrikiin 3x
20. Allohumma inni (asbahtu/amsaitu) minka fi ni’matin wa’afiyatin wa sittrin-fa atimma ’alayya ni’mataka wa’afiyataka wa sit-roka fiddun-ya wal aakhirot 3x
21. Allohumma maa (asbaha/amsa) biimini’matin ao bi akhadin min kholqika fa minka wahdaka la syariika laka falakalhamdu walakassyukru. 3x
22. Yaa Robbii lakal khamdu kamaa yan baghii lijalali wajhika wa’adhiimi sulthonik. 3x
23. Rodhiitu billahi robban wa bil islamidiinan wa bi muhammadin nabiiyyan wa rosuulan. 3x
24. Subkhanalloohi wa bikhamdihi, ‘adada kholqihi wa ridhoo nafsihi, wa jinata’arsyihi wa midadaa kalimatihi. 3x
25. Bismillaahilladzii layadhurru ma’ashmihi syai,un fil ardhi wala fissamaa,i wa huwassami’ul ’aliim. 3x
26. Alloohumma inna na’udzubika min annusrika bika syai,an na’lamuhu wa nashtaghfiruka limaa la na’lamuhu. 3x
27. A’udzubikal-limaatil-laahit tammati min sarri ma kholaqo. 3x
28. Alloohumma innii a’udzubika minall hammi wal khajani, wa a’udzubika minnal’aj,ji wal kasali, wa a’udzubika minnal jubni wal buhkli, wa a’udzubika min gholabatid daini wa qohrirrijali. 3x
29. Alloohumma ’afinii fi badanii, alloohumma ’afinii fi sam’i, Alloohumma ’afinii fi basharii. 3x
30. Alloohumma innii a’udzubika minal kufri wal fakri, Alloohumma innii a’udzubika min’adzabil qobri, la ilaaha illa anta. 3x
31. Alloohumma anta robbii la ilaaha illa anta, kholaqtanii wa ana’abduka, wa ana ’alaa ’ahdika, wa wa’dika mastatho’tu, a’udzubika min sarri maa shona’tu, a buu,u laka bini’matika ’alayya wa abuu,u bidan bii faghfirlii fa innahu layaghfiru dzunuba illa anta. 3x
32. Astaghfirullohal ladzii la ilaaha illa huwal khayyul qoyuum wa atubu ilaihi. 3x
33. Alloohumma shalli ’ala Muhammadin, wa’ala ali Muhammadin, kama shollaita ’ala ibrohiim wa’ala alii ibrohiim, wa barik ’ala Muhammadin wa’ala alii Muhammadin, kama barokta ’ala ibrohiim wa’ala alii ibrohiim , fil’alamiina innaka khamiddum majiid. 10x
34. Shubkhanalloohi wal khamdu lillaahi wala illaaha illalloohu walloohu akbar. 100x
35. La ilaaha illalloohu wahdahula syarikalahu, lahulmuku walahul khamdu wahuwa ’ala kulli syai,in qodiir. 10x
36. Subkhanakalloohumma wabikhamdika ashadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. 3x
37. Alloohumma sholli ’alaa sayyidinaa Muhammadin ’abdika wanabiyyika wa rosuulika nabiyyil ummiyyii wa’ala alihii wa shohbihi wasallim tasliiman ’adada maa akhatho bihi ’ilmuka, wa khotto’bihi qolamuka, wa ah-shohu kitabuka, wardho llohumma ’an sadatinaa abii bakrin, wa ’umaro, wa ’usman, wa’alii, wa’anishokhabati ajma’iin, wa’anit tabi’ina wa tabi’iihim bi ihsanin illa yaumiddiin.
38. Shubkhaanaka robbika robbil’izati ’amma yasifuun, wa salamun’alal mursalin wal khamdu lillaahi robbil’alamiin.
39. Qulillahumma malikal mulki tu’tilmulka man tasaa’u watanzi’ul mulka mimmantasaa’u watu ’ijzu mantasaa’u wa tudzillu mantasaa’u biyadikal khoiru-innaka ’ala kulli syai,in qodiir. (QS. Ali Imran 26)
40. Tuulijullaila finnahaari wa tuulijunahaara fillaili watukhrijulkhayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minalkhayyi watarjzuku mantasaa’u bighoiri khisaab. (QS. Ali Imran 27)
41. Alloohumma inna haadzaa (idzbaaru lailika wa iqbalu nahaarika/iqbalu lailika wa idzbaaru naharika) wa ashwatu dzua’atika faghfirlii.
42. Alloohumma innaka ta’lamu anna haadihil quluuba qodijtama’at ‘alaa makhabbatika wal taqot ‘alaa tho’atika wa tawakhadat ‘alaa da’watika wa ta’ahadat ‘alaa nusroti sari’atika fawatsiqilloohumma roobithotahaa wa ‘adhim wuddahaa wahdihaa subulahaa wamla’haa binuurikalladzii layakhbuu wasrakh shuduurahaa bifaidil iimaanibika wa jamiilittawakulli ‘alaika wa akhyihaa bima’rifatika wa amit-haa ‘alasshahaadati fi sabiilika innaka ni’mal maula wa ni’mannashiir.
43. Alloohumma aamiin wa sholillahumma ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wasalam.
LINK DOWNLOAD FILE VERSI PDF MONGGO:  almatsurat kwa
==========================================================
Al Ma’tsurat. Kalau diartikan kurang lebih: Bacaan-bacaan dzikir yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallah ‘Alaihi wa Sallam. Istilah Al Ma’tsurat itu kira-kira senada dengan istilah-istilah seperti Al Musnad, Ar Riwayat, Al Hikayat, dan lain-lain. Kitab Al Ma’tsurat ini pertama kali beredar di Indonesia dalam bentuk buku saku, versi cetakan Malaysia. Diterbitkan oleh Pustaka Tadabbur, Dewan Pustaka Fajar, Shah Alam, Selangor. Cetakan pertama, Mei 1983. Ia dicetak dalam versi Al Wazhifah Al Kubra (format lengkap) dan Al Wazhifah As Sughra (format praktis). Penerbit Mizan juga menerbitkan Al Ma’tsurat ini dalam format cetakan lebih besar (tetapi untuk ukuran buku standar, ia tetap terlihat kecil dan tipis). Kita perlu bersyukur kepada Allah Ta’ala, lalu memuji penulisnya, dengan tersebarnya kitab Al Ma’tsurat itu. Sebab, di balik tersebarnya kitab praktis ini, ia bermanfaat untuk menghidupkan salah satu Sunnah Nabi yang sangat penting, yaitu: Dzikir pagi dan petang. Syaikh Hasan Al Bana rahimahullah bisa dikatakan sebagai ulama dakwah zaman modern yang berjasa menghidupkan kembali Sunnah ini. Jauh sebelum Syaikh Al Bana menyusun Al Ma’tsurat, Imam Nawawi telah menulis kitab Riyadhus Shalihin dan Al Adzkaar. Dalam kedua kitab ini juga disebutkan dzikir-dzikir yang Sunnah dibaca pada saat pagi dan petang. Namun dalam format yang praktis dan mudah diamalkan, kitab Al Ma’tsurat tetap memiliki kelebihan. Di kemudian hari bermunculan risalah-risalah dzikir serupa. Seperti risalah dzikir pagi dan petang yang ditulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaiminrahimahullah. Kitab ini disyarah oleh salah seorang penuntut ilmu di Saudi. Bentuknya sangat praktis seperti Al Ma’tsurat. Juga ada kitab doa populer, dalam format buku saku, Hisnul Muslim, karya Syaikh Said bin Ali bin Wahf Al Qahthani. Di dalamnya juga ada dzikir pagi dan petang. Di zaman Imam Malik rahimahullah, terdapat banyak versi kitab Al Muwattha’. Tetapi kitab yang paling populer ialah Al Muwattha’ karya Imam Malik bin Anas, yang dikenal sebagai Imam Daarul Hijrah (Imam Kota Madinah). Pendapat-pendapat fikih beliau memiliki banyak pengikut, yang kemudian menjadi madzhab tersendiri, Madzhab Malikiyah. Mengapa kitab Al Muwattha’ karya Imam Malik lebih populer? Sebagian ulama menjelaskan, rahasianya ialah keikhlasan. Keikhlasan Imam Malik dalam ilmu, ‘amal, dan kehidupan, membuat karyanya lebih berkah dan diterima umat manusia.

Meninggal Nya Al Halaj

AL HALLAJ DIBUNUH


Saya sungguh lama berpikir tentang kenapa orang hebat dan zuhud seperti Al Hallaj harus tewas di tangan penguasa Islam? Bukankah Al Hallaj, adalah dia yang rindu akan perjumpaan dengan Tuhan sehingga ungkapan kerinduan itu tidak bisa dibenar salahkan? Sebagaimana orang yang jatuh cinta kemudian menulis puisi? Inilah sedikit pernyataan-Pernyataan Al-Hallaj :

Allah menghijab mereka dengan Nama, lantas mereka pun menjadi hidup. Seandainya Dia menampakkan Ilmu Qudrat pada mereka, mereka akan hangus. Seandainya hijab hakikat itu disingkapkan niscaya mereka mati semua.
Tuhanku, Engkau tahu kelemahanku jauh dari rasa bersyukur kepadaMu, karena itu bersykurlah pada DiriMu bukan dariku, karena itulah sesungguhnya Sukur, bukan yang lain.
Siapa yang mengandalkan amalnya ia akan tertutupi dari yang menerima amal. Siapa yang mengandalkan Allah yang menerima amal, maka ia akan tertutupi dari amal.
Asma-asma Allah Ta’ala dari segi pemahaman adalah Nama ansich, tapi dari segi kebenaran adalah hakikat.
Bisikan Allah adalah bisikan yang sama sekali tidak mengandung kontra.
Suatu ketika Al-Hallaj ditanya tentang al-Murid, “Ia adalah orang yang dilemparkan menuju kepada Allah, dan tidak akan berhenti naik sampai ketika ia sampai.”
Sama sekali tidak diperbolehkan orang yang mengenal Allah Yang Maha Tunggal atau mengingat Yang Maha Tunggal, lalu ia mengatakan, “Aku mengenal Al-Ahad” padahal ia masih melihat individu-individu lainnya.
Siapa yang dimabukkan oleh cahaya-cahaya Tauhid, ia akan tertupi dari ungkapan-ungkapan Tajrid (menyendiri bersama Allah). Bahkan, siapa yang dimabukkan oleh cahaya-cayaha Tajrid, ia akan bicara dengan hakikat Tauhid, karenakemabukan itulah yang bicara dengan segala hal yang tersembunyi.
Siapa yang menempuh kebenaran dengan cahaya Iman, maka ia seperti pencari matahari dengan cahaya bintang gemintang.
Ketika Allah mewujudkan jasad tanpa sebab, demikian pula Allah mewujudkan sifat jasad itu tanpa sebab, sebagaimana hamba tidak memiliki asal usul pekerjaannya, maka, hamba itu pun tidak memiliki pekerjaannya.
Sesungguhnya Allah Ta’ala, Maha Pemberi Berkah dan Maha Luhur, serta Maha Terpuji, adalah Dzat Yang Esa, Berdiri dengan DiriNya Sendiri, Sendiri dari yang lain dengan Sifat QidamNya, tersendiri dari yang lainNya dengan KetuhananNya, tidak dicampuri oleh apa pun dan tidak didampingi apa pun, tidak diliputi tempat, tidak pula di temukan waktu, tidak mampu difikirkan dan tidak bisa tercetus dalam imajinasi, tidak pula bisa dilihat pandangan, tidak bisa darusi kesenjangan.
Akulah Al-Haq, dan Al-Haq (Allah) Benar, Mengenakan DzatNya, di sana tak ada lagi perbedaan.
Ketika ditanya tentang Tauhid,ia menjawab, “Memisahkan yang baru dengan Yang Maha Dahulu, lalu berpaling dari yang baru dan menghadap kepada Yang Maha Dahulu, dan itulah hamparan Tauhid. Sedangkan substansinya.
SEJARAHNYA
Abad ketiga hijriyah merupakan abad yang paling monumental dalam sejarah teologi dan tasawuf. Lantaran, pada abad itu cahaya Sufi benar-benar bersinar terang. Para Sufi seperti Sari as-Saqathy, Al-Harits al-Muhasiby, Ma’ruf al-Karkhy, Abul Qasim al-Junaid al-Baghdady, Sahl bin Abdullah at-Tustary, Ibrahim al-Khawwash, Al-Husain bin Manshur al-Hallaj, Abu Bakr asy-Syibly dan ratusan Sufi lainya.
Di tengah pergolakan intelektual, filsafat, politik dan peradaban Islam ketika itu, tiba-tiba muncul sosok agung yang dinilai sangat kontroversial oleh kalangan fuqaha’, politisi dan kalangan Islam formal ketika itu. Bahkan sebagian kaum Sufi pun ada yang kontra. Yaitu sosok Al-Husain bin Mansur Al-Hallaj. Sosok yang kelak berpengaruh dalam peradaban teosofia Islam, sekaligus menjadi watak misterius dalam sejarah Tasawuf Islam.
Nama lengkapnya adalah al-Husain bin Mansur, populer dipanggil dengan Abul Mughits, berasal dari penduduk Baidha’ Persia, lalu berkembang dewasa di Wasith dan Irak. Menurut catatan As-Sulamy, Al-Hallaj pernah berguru pada Al-Junaid al-Baghdady, Abul Husain an-Nury, Amr al-Makky, Abu Bakr al-Fuwathy dan guru-guru lainnya. Walau pun ia ditolak oleh sejumlah Sufi, namun ia diterima oleh para Sufi besar lainnya seperti Abul Abbad bin Atha’, Abu Abdullah Muhammad Khafif, Abul Qasim Al-Junaid, Ibrahim Nashru Abadzy. Mereka memuji dan membenarkan Al-Hallaj, bahkan mereka banyak mengisahkan dan memasukkannya sebagai golongan ahli hakikat. Bahkan Muhammad bin Khafif berkomentar, “Al-Husain bin Manshur adalah seorang a’lim Rabbany.”
Pada akhir hayatnya yang dramatis, Al-Hallaj dibunuh oleh penguasa dzalim ketika itu, di dekat gerbang Ath-Thaq, pada hari Selasa di bulan Dzul Qa’dah tahun 309 H.
Kelak pada perkembangannya, teori-teori Tasawuf yang diungkapkan oleh Al-Hallaj, berkembang lebih jauh, seperti yang dilakukan oleh Ibnu Araby, Al-Jiily, Ibnu Athaillah as-Sakandary, bahkan gurunya sendiri Al-Junaid punya Risalah (semacam Surat-surat Sufi) yang pandangan utuhnya sangat mirip dengan Al-Hallaj. Sayang Risalah tersebut tidak terpublikasi luas, sehingga, misalnya mazhab Sufi Al-Junaid tidak difahami secara komprehensif pula. Menurut Prof Dr. KH Said Aqiel Sirraj, “Kalau orang membaca Rasailul Junaid, pasti orang akan faham tentang pandangan Al-Hallaj.”
Pandangan Al-Hallaj banyak dikafirkan oleh para Fuqaha’ yang biasanya hanya bicara soal halal dan haram. Sementara beberapa kalangan juga menilai, kesalahan Al-Hallaj, karena ia telah membuka rahasia Tuhan, yang seharusnya ditutupi. Kalimatnya yang sangat terkenal hingga saat ini, adalah “Ana al-Haq”, yang berarti, “Akulah Allah”.
Tentu, pandangan demikian menjadi heboh. Apalagi jika ungkapan tersebut dipahami secara sepintas belaka, atau bahkan tidak dipahami sama sekali.
Para teolog, khususnya Ibnu Taymiyah tentu mengkafirkan Al-Hallaj, dan termasuk juga mengkafirkan Ibnu Araby, dengan tuduhan keduanya adalah penganut Wahdatul Wujud atau pantheisme.
Padahal dalam seluruh pandangan Al-Hallaj tak satu pun kata atau kalimat yang menggunakan Wahdatul Wujud (kesatuan wujud antara hamba dengan Khaliq). Wahdatul Wujud atau yang disebut pantheisme hanyalah penafsiran keliru secara filosufis atas wacana-wacana Al-Hallaj. Bahkan yang lebih benar adalah Wahdatusy Syuhud (Kesatuan Penyaksian). Sebab yang manunggal itu adalah penyaksiannya, bukan DzatNya dengan dzat makhluk.Para pengkritik yang kontra Al-Hallaj, menurut Kiai Abdul Ghafur, Sufi kontemporer dewasa ini, melihat hakikat hanya dari luar saja. Sedangkan Al-Hallaj melihatnya dari dalam.
Sebagaimana Al-Ghazali melihat sebuah bangunan dari dalam dan dari luar, lalu menjelaskan isi dan bentuk bangunan itu kepada publik, sementara Ibnu Rusydi melihat bangunan hanya bentuk luarnya saja, dan menjelaskannya kepada publik pula. Tentu jauh berbeda kesimpulan Al-Ghazali dan Ibnu Rusydi.
Setidak-tidaknya ada tiga kelomp0k besar dari kalangan Ulama, baik fuqaha’ maupun Sufi terhadap pandangan-pandangan Al-Hallaj ini. Mereka ada yang langsung kontra dan mengkafirkan; ada pula yang secara moderat tidak berkomentar; dan ada yang langsung menerima dan mendukungnya. Menurut penelitian Dr. Abdul Qadir Mahmud, dalam bukunya Al-Falsafatush Shufiyah fil Islam, mengatakan:
Mereka yang mngkafirkannya, antara lain adalah para Fuqaha’ formalis, dan kalangan mazhab Dzahiriyah, seperti Ibnu dawud dan Ibnu Hazm. Sedangkan dari kalangan Syi’ah Imamiyah antara lain Ibnu Babaweih al-Qummy, ath-Thusy dan al-Hilly. Dari kalangan mazhab Maliki antara lain Ath-Tharthusy, Iyyadh, Ibnu Khaldun. Dari kalangan mazhab Hanbaly antara lain Inu Taymiyah. Dan kalangan Syafi’iyah antara lain Al-Juwainy dan ad-Dzahaby.
Sementara itu dari kalangan Mutakallimin yang mengkafirkan: Al-Jubba’i dan al-Qazwiny (Mu’tazilah); Nashiruddin ath-Thusy dan pengukutnya (Imamiyah); Al-Baqillany (Asy’ariyah); Ibnu Kamal dan al-Qaaly (Maturidiyah). Dari kalangan Sufi antara lain, Amr al-Makky dan kalangan Salaf, diantaranya juga para Sufi mutakhir, selain Ahmad ar-Rifai’y dan Abdul Karim al-Jily, keduanya tidak berkomentar.
Mereka yang mendukung pandangan Al-Hallaj, dari kalangan Fuqaha’ antara lain: At-Tusytary dan Al-Amily (Imamiyah); Ad-Dilnajawy (Malikiyah); Ibnu Maqil dan an-Nabulisy (Hambaliyah),; Al-Maqdisy, Al-Yafi’y, Asy-Sya’rany dan Al-Bahtimy (Syafi’iyah). Dari kalangan Mutakallimin, Ibnu Khafif, Al-Ghazaly dan Ar-Razy (kalangan Asy’ary) serta kalangan Mutakallim Salaf.
Dari kalangan Filsuf pendukungnya adalah Ibnu Thufail. Sedangkan dari kalangan Sufi antara lain asSuhrawardy al-Maqtul, Ibnu Atha’ as=Sulamy dan Al-Kalabadzy. Kelompok yang tidak berkomentar, dari kalangan Fuqaha’ antara lain: Ibnu Bahlul (Hambaliyah), Ibnu Suraij, Ibnu Hajar dan As-Suyuthy (Syafi’iyah). Dari kalangan Sufi antara lain, Al-Hushry, Al-Hujwiry, Abu Sa’id al-Harawy, Al-Jilany, Al-Baqly, Al-Aththar, Ibnu Araby, Jalaluddin ar-Ruumy, Ahmad Ar-Rifa’y, dan Al-Jiily.
Kontroversi Al-Hallaj, sebenarnya terletak dari sejumlah ungkapan-ungkapannya yang sangat rahasia dan dalam, yang tidak bisa ditangkap secara substansial oleh mereka, khususnya para Fuqaha’ (ahli syariat). Sehingga Al-Hallaj dituduh anti syari’at, lalu ia harus disalib. Padahal tujuan utama Al-Hallaj adalah bicara soal hakikat kehambaan dan Ketuhanan secara lebih transparan.
Tudingan bahwa Al-Hallaj penganut Wahdatul Wujud semata juga karena tidak memahami wahana puncak-puncak ruhani Al-Hallaj sebagaimana dialami oleh para Sufi. Banyak sekali wacana Tasawuf yang mirip dengan Al-Hallaj. Dan Al-Hallaj tidak pernah mengaku bahwa dirinya adalah Allah sebagaimana pengakuan Fir’aun dirinya adalah Tuhan. Dalam sejumlah wacananya, Al-Hallaj senantiasa menyatakan dirinya adalah seorang hamba yang hina dan fakir. Apa yang ditampakkan oleh Al-Hallaj adalah situasi dimana wahana ruhaninya menjadi dominan, sehingga kesadarannya hilang, sebagaimana mereka yang sedang jatuh cinta di puncaknya, atau mereka yang sedang terkejut dalam waktu yang lama.
Toh Al-Hallaj tetap berpijak pada pandangan Al-Fana’, Fana’ul Fana’ dan al-Baqa’, sebagaimana dalam wacana-wacana Sufi lainnya. Al-Hallaj juga tidak pernah mengajak ummat untuk melakukan tindakan Hulul. Sebab apa yang dikatakan semuanya merupakan Penyaksian kepada Allah atau sebagai etiuk murni dari seorang Sufi yang sangat dalam.
Sejarawan Al-Baghdady mengisahkan tragedi kematian dan peradilannya: “Ketika mereka hendak membunuh Al-Husain bin Mansur Al-Hallaj, para Fuqaha’ dan Ulama dihadirkan, sementara Al-Hallaj diseret di hadapan Sultan. Para dewan kepolisian juga dihadirkan di sisi barat, tepatnya di hari Selasa, bulan Dzul Qa’dah Minggu kedua, TAHUN 309. Ia dicambuk sekitar seribu kali cambukan, lalu kedua kakinya dipotong, menyusul kedua tangannya, lalu lehernya ditebas. Lalu tubuhnya dibakar dengan api.
Kepalanya yang dipenggal itu diangkat, ditunjukkan kepada publik dalam kerangkeng besi, sementara kedua tangan dan kakinya diletakkan di sisi kepalanya. Ketika Al-Hallaj mendekati saat-saat penyaliban, ia membisikkan kata-kata, “Wahai yang menolong kefanaan padaku…tolonglah diriku dalam kefanaan….Tuhanku, Engkau mengasihi orang yang menyakitiMu, maka bagaimana engkau tidak mengasihi orang yang lara dalam DiriMu…Cukuplah yang satu menunggalkan yang satu bagiNya….”. Lalu ia membaca sebuah ayat, “
Sebelum meninggal dengan hukuman tragis itu, Al-Hallaj mengalami hidup dari satu tahanan ke tahanan lainnya, akibat iri dan kedengkian para Fuqaha’ dan para Ulama yang merasa tersaingi oleh pengaruh Al-Hallaj yang mulai meluas. Bisa jadi penguasa sangat terpengaruh pula oleh bahaya massa Al-Hallaj. Kalau toh Al-Hallaj harus dihukum mati dengan disalib, sebagaimana pernah ia ramalkan sendiri, adalah karena ia harus menghadapi ketidakberdayaan kekuasaan. Tetapi sekali lagi, Al-Hallaj adalah penganut amaliyah Syariat yang sangat patuh, yang digambarkan, sebagai sosok yang hafidz Al-Qur’an, tekun sholat sepanjang malam, puasa sepanjang siang, dan melakukan ibadah haji berulang kali. Hukuman mati baginya, sama sekali tidak ada kaitannya dengan legitimasi bahwa dirinya salah dan benar.
Rasanya Tragedi Al-Hallaj menjadi hikmah yang luar biasa dalam perkembangan Tasawuf. Mereka akan mehamami substansi Al-Hallaj, manakala mereka juga menjalankan dan merasakan apa yang dialami oleh Al-Hallaj. Sekadar menvonis Al-Hallaj begini dan begitu, tanpa pernah menghayati substansi terdalam dalam praktek Sufistik, siapa pun akan selalu gagal memahaminya.
Ada ungkapan Sufi yang sangat arif bisa jadi renungan kita bersama untuk sekadar merasakan sedikit dari rasa Al-Hallaj. “Orang yang sedang tenggelam di lautan, tidak akan pernah bisa bicara, bercerita, berkata-kata, tentang tenggelam itu sendiri. Ketika ia sudah mentas dari tenggelam, dan sadar, baru ia bicara tentang kisah rahasia tenggelam tadi. Ketika ia bicara tentang tenggelam itu, posisinya bukan lagi sebagai amaliyah tenggelam, tetapi sekadar ilmu tentang tenggelam. Bedakan antara amal dan ilmu. Sebab banyak kesalah pahaman orang yang menghayati tenggelam, tidak dari amalnya, tetapi dari ilmunya. Maka muncullah kesalahpahaman dalam memahami tenggelam itu sendiri.”

Surah Yang Sering DI Baca Oleh Rosulullah

AL FATH

Dari Qatadah, Anas bin Malik menceritakan kepadanya ketika turun surat al fath: “inna fatahna laka fathan mubina, liyaghfira laka” sampai “fauzan azhima”. Yaitu ketika beliau pulang dari Hudaibiyah. Waktu itu mereka (sahabat) diliputi kesedihan dan kejengkelan atas kaum musyrikin, sedang denda sudah disembelih di Hudaibiyah. Lalu beliau Rasulullah SAW bersabda, “TELAH DITURUNKAN KEPADAKU SEBUAH SURAT YANG LEBIH AKU CINTAI DARIPADA DUNIA SEISINYA.” (HR. Muslim).

Inilah surat AL FATH, surat yang berisi 29 ayat dan sangat disayangi Rasulullah SAW tersebut:…
BISMI ALLAAHI ALRRAHMAANI ALRRAHIIMI
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
INNAA FATAHNAA LAKA FATHAN MUBIINAAN
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata
LIYAGHFIRA LAKA ALLAAHU MAA TAQADDAMA MIN DZANBIKA WAMAA TA-AKHKHARA WAYUTIMMA NI’MATAHU ‘ALAYKA WAYAHDIYAKA SHIRAATHAN MUSTAQIIMAAN
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni’mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus
WAYANSHURAKA ALLAAHU NASHRAN ‘AZIIZAAN
dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak)
HUWA ALLADZII ANZALA ALSSAKIINATA FII QULUUBI ALMU/MINIINA LIYAZDAADUU IIMAANAN MA’A IIMAANIHIM WALILLAAHI JUNUUDU ALSSAMAAWAATI WAAL-ARDHI WAKAANA ALLAAHU ‘ALIIMAN HAKIIMAAN
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu’min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
LIYUDKHILA ALMU/MINIINA WAALMU/MINAATI JANNAATIN TAJRII MIN TAHTIHAA AL-ANHAARU KHAALIDIINA FIIHAA WAYUKAFFIRA ‘ANHUM SAYYI-AATIHIM WAKAANA DZAALIKA ‘INDA ALLAAHI FAWZAN ‘AZHIIMAAN
supaya Dia memasukkan orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah
WAYU’ADZDZIBA ALMUNAAFIQIINA WAALMUNAAFIQAATI WAALMUSYRIKIINA WAALMUSYRIKAATI ALZHZHAANNIINA BIALLAAHI ZHANNA ALSSAW-I ‘ALAYHIM DAA-IRATU ALSSAW-I WAGHADHIBA ALLAAHU ‘ALAYHIM WALA’ANAHUM WA-A’ADDA LAHUM JAHANNAMA WASAA-AT MASHIIRAAN
dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali
WALILLAAHI JUNUUDU ALSSAMAAWAATI WAAL-ARDHI WAKAANA ALLAAHU ‘AZIIZAN HAKIIMAAN
Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
INNAA ARSALNAAKA SYAAHIDAN WAMUBASYSYIRAN WANADZIIRAAN
Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan
LITU’MINUU BIALLAAHI WARASUULIHI WATU’AZZIRUUHU WATUWAQQIRUUHU WATUSABBIHUUHU BUKRATAN WA-ASHIILAAN
supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang.
INNA ALLADZIINA YUBAAYI’UUNAKA INNAMAA YUBAAYI’UUNA ALLAAHA YADU ALLAAHI FAWQA AYDIIHIM FAMAN NAKATSA FA-INNAMAA YANKUTSU ‘ALAA NAFSIHI WAMAN AWFAA BIMAA ‘AAHADA ‘ALAYHU ALLAAHA FASAYU/TIIHI AJRAN ‘AZHIIMAAN
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar
SAYAQUULU LAKA ALMUKHALLAFUUNA MINA AL-A’RAABI SYAGHALATNAA AMWAALUNAA WA-AHLUUNAA FAISTAGHFIR LANAA YAQUULUUNA BI-ALSINATIHIM MAA LAYSA FII QULUUBIHIM QUL FAMAN YAMLIKU LAKUM MINA ALLAAHI SYAY-AN IN ARAADA BIKUM DHARRAN AW ARAADA BIKUM NAF’AN BAL KAANA ALLAAHU BIMAA TA’MALUUNA KHABIIRAAN
Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: “Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami”; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah : “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
BAL ZHANANTUM AN LAN YANQALIBA ALRRASUULU WAALMU/MINUUNA ILAA AHLIIHIM ABADAN WAZUYYINA DZAALIKA FII QULUUBIKUM WAZHANANTUM ZHANNA ALSSAW-I WAKUNTUM QAWMAN BUURAAN
Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mu’min tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa
WAMAN LAM YU/MIN BIALLAAHI WARASUULIHI FA-INNAA A’TADNAA LILKAAFIRIINA SA’IIRAAN
Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala
WALILLAAHI MULKU ALSSAMAAWAATI WAAL-ARDHI YAGHFIRU LIMAN YASYAAU WAYU’ADZDZIBU MAN YASYAAU WAKAANA ALLAAHU GHAFUURAN RAHIIMAAN
Dan hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi.Dia memberikan ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang
SAYAQUULU ALMUKHALLAFUUNA IDZAA INTHALAQTUM ILAA MAGHAANIMA LITA/KHUDZUUHAA DZARUUNAA NATTABI’KUM YURIIDUUNA AN YUBADDILUU KALAAMA ALLAAHI QUL LAN TATTABI’UUNAA KADZAALIKUM QAALA ALLAAHU MIN QABLU FASAYAQUULUUNA BAL TAHSUDUUNANAA BAL KAANUU LAA YAFQAHUUNA ILLAA QALIILAAN
Orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan; “Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu”; mereka hendak merobah janji Allah. Katakanlah: “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya”; mereka akan mengatakan : “Sebenarnya kamu dengki kepada kami”. Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.
QUL LILMUKHALLAFIINA MINA AL-A’RAABI SATUD’AWNA ILAA QAWMIN ULII BA/SIN SYADIIDIN TUQAATILUUNAHUM AW YUSLIMUUNA FA-IN TUTHII’UU YU/TIKUMU ALLAAHU AJRAN HASANAN WA-IN TATAWALLAW KAMAA TAWALLAYTUM MIN QABLU YU’ADZDZIBKUM ‘ADZAABAN ALIIMAAN
Katakanlah kepada orang-orang Badwi yang tertinggal: “Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kamu akan memerangi mereka atau mereka menyerah (masuk Islam). Maka jika kamu patuhi (ajakan itu) niscaya Allah akan memberikan kepadamu pahala yang baik dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab kamu dengan azab yang pedih”
LAYSA ‘ALAA AL-A’MAA HARAJUN WALAA ‘ALAA AL-A’RAJI HARAJUN WALAA ‘ALAA ALMARIIDHI HARAJUN WAMAN YUTHI’I ALLAAHA WARASUULAHU YUDKHILHU JANNAATIN TAJRII MIN TAHTIHAA AL-ANHAARU WAMAN YATAWALLA YU’ADZDZIBHU ‘ADZAABAN ALIIMAAN
Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih
LAQAD RADHIYA ALLAAHU ‘ANI ALMU/MINIINA IDZ YUBAAYI’UUNAKA TAHTA ALSYSYAJARATI FA’ALIMA MAA FII QULUUBIHIM FA-ANZALA ALSAKIINATA ‘ALAYHIM WA-ATSAABAHUM FATHAN QARIIBAAN
Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)
WAMAGHAANIMA KATSIIRATAN YA/KHUDZUUNAHAA WAKAANA ALLAAHU ‘AZIIZAN HAKIIMAAN
Serta harta rampasan yang banyak yang dapat mereka ambil.Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
WA’ADAKUMU ALLAAHU MAGHAANIMA KATSIIRATAN TA/KHUDZUUNAHAA FA’AJJALA LAKUM HAADZIHI WAKAFFA AYDIYA ALNNAASI ‘ANKUM WALITAKUUNA AAYATAN LILMU/MINIINA WAYAHDIYAKUM SHIRAATHAN MUSTAQIIMAAN
Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mu’min dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus
WAUKHRAA LAM TAQDIRUU ‘ALAYHAA QAD AHATHA ALLAAHU BIHAA WAKAANA ALLAAHU ‘ALAA KULLI SYAY-IN QADIIRAAN
Dan (telah menjanjikan pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kamu belum dapat menguasainya yang sungguh Allah telah menentukan-Nya. Dan adalah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu
WALAW QAATALAKUMU ALLADZIINA KAFARUU LAWALLAWUU AL-ADBAARA TSUMMA LAA YAJIDUUNA WALIYYAN WALAA NASHIIRAAN
Dan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah) kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong
SUNNATA ALLAAHI ALLATII QAD KHALAT MIN QABLU WALAN TAJIDA LISUNNATI ALLAAHI TABDIILAAN
Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu,kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu.
WAHUWA ALLADZII KAFFA AYDIYAHUM ‘ANKUM WA-AYDIYAKUM ‘ANHUM BIBATHNI MAKKATA MIN BA’DI AN AZHFARAKUM ‘ALAYHIM WAKAANA ALLAAHU BIMAA TA’MALUUNA BASHIIRAAN
Dan dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kamu dan (menahan) tangan kamu dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah memenangkan kamu atas mereka, dan adalah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan
HUMU ALLADZIINA KAFARUU WASHADDUUKUM ‘ANI ALMASJIDI ALHARAAMI WAALHADYA MA’KUUFAN AN YABLUGHA MAHILLAHU WALAWLAA RIJAALUN MU/MINUUNA WANISAAUN MU/MINAATUN LAM TA’LAMUUHUM AN TATHAUUHUM FATUSHIIBAKUM MINHUM MA’ARRATUN BIGHAYRI ‘ILMIN LIYUDKHILA ALLAAHU FII RAHMATIHI MAN YASYAAU LAW TAZAYYALUU LA’ADZDZABNAA ALLADZIINA KAFARUU MINHUM ‘ADZAABAN ALIIMAAN
Merekalah orang-orang yang kafir yang menghalangi kamu dari (masuk) Masjidil Haram dan menghalangi hewan korban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau tidaklah karena laki-laki yang mu’min dan perempuan-perempuan yang mu’min yang tiada kamu ketahui, bahwa kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesusahan tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur-baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang yag kafir di antara mereka dengan azab yang pedih
IDZ JA’ALA ALLADZIINA KAFARUU FII QULUUBIHIMU ALHAMIYYATA HAMIYYATA ALJAAHILIYYATI FA-ANZALA ALLAAHU SAKIINATAHU ‘ALAA RASUULIHI WA’ALAA ALMU/MINIINA WA-ALZAMAHUM KALIMATA ALTTAQWAA WAKAANUU AHAQQA BIHAA WA-AHLAHAA WAKAANA ALLAAHU BIKULLI SYAY-IN ‘ALIIMAAN
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mu’min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
LAQAD SHADAQA ALLAAHU RASUULAHU ALRRU/YAA BIALHAQQI LATADKHULUNNA ALMASJIDA ALHARAAMA IN SYAA-A ALLAAHU AAMINIINA MUHALLIQIINA RUUUSAKUM WAMUQASHSHIRIINA LAA TAKHAAFUUNA FA’ALIMA MAA LAM TA’LAMUU FAJA’ALA MIN DUUNI DZAALIKA FATHAN QARIIBAAN
Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat
HUWA ALLADZII ARSALA RASUULAHU BIALHUDAA WADIINI ALHAQQI LIYUZHHIRAHU ‘ALAA ALDDIINI KULLIHI WAKAFAA BIALLAAHI SYAHIIDAAN
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi
MUHAMMADUN RASUULU ALLAAHI WAALLADZIINA MA’AHU ASYIDDAAU ‘ALAA ALKUFFAARI RUHAMAAU BAYNAHUM TARAAHUM RUKKA’AN SUJJADAN YABTAGHUUNA FADHLAN MINA ALLAAHI WARIDHWAANAN SIIMAAHUM FII WUJUUHIHIM MIN ATSARI ALSSUJUUDI DZAALIKA MATSALUHUM FII ALTTAWRAATI WAMATSALUHUM FII AL-INJIILI KAZAR’IN AKHRAJA SYATH-AHU FAAAZARAHU FAISTAGHLAZHA FAISTAWAA ‘ALAA SUUQIHI YU’JIBU ALZZURRAA’A LIYAGHIIZHA BIHIMU ALKUFFAARA WA’ADA ALLAAHU ALLADZIINA AAMANUU WA’AMILUU ALSHSHAALIHAATI MINHUM MAGHFIRATAN WA-AJRAN ‘AZHIIMAAN
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Cara Mencari Teman Sejati

AKU SEJATI

Tuhan mengingatkan bahwa sebelum mengenal Dia (Tuhan) maka manusia diminta untuk memahami “Aku” nya sendiri sebagai sarana atau jalan untuk menuju pengenalan AKU-TUHAN? Itu karena dalam “Aku” termuat rahasia AKU-NYA.

Pembahasan tentang pengenalan diri ini adalah kunci jalan spiritual. Sehingga menyelami kesadaran diri yang sebenarnya, dan mengenali hakikat ruh yang biasa menyebut dirinya “Aku” adalah cukup penting dan menjadi bangunan suci ibadah hidup manusia. Saya tidak akan lagi bicara soal dalil-dalil. Ibaratnya kita melakukan shalat, kita tidak lagi butuh dalil, akan tetapi kita tinggal memasuki keadaan shalat yang sebenarnya. Diskusi kita sudah selesai dalam hal hukum-hukum kebenaran Tuhan.
Perenungan tentang hakikat ruh ini mau tidak mau membawa kita pada khasanah filsafat manusia. Namun tidak perlu kita masuki terlalu dalam wacana filsafat apa hakekat manusia sesungguhnya. Yang jelas, bahwa manusia adalah makhluk sempurna yang telah diberi mandat untuk menjadi wakil Tuhan di muka bumi.
Selain unsur biologis fisik yang sangat kompleks mulai dari kaki hingga otak, susunan dalam mental dan kerohaniannya terdapat sifat yang tertinggi meskipun masih terdapat daya kemauan yaitu KEKUATAN SANG “AKU”, yang merupakan KEKUATAN yang diterima dari Yang Maha Mutlak.
Tubuh biologis dan mental keinginan nafsu adalah milik manusia. Namun bukan manusia itu sendiri. Sebelum manusia (“Aku”) dapat menguasai atau mengalahkan atau mengarahkan benda yang menjadi miliknya terlebih dahulu ia harus menyadari dirinya secara benar. Ia harus dapat membedakan mana yang merupakan Aku dan mana yang merupakan milik Aku, dapat membedakan mana yang Aku dan mana yang bukan Aku.
Yang harus disadari: SANG AKU BERSIFAT ABADI – TIDAK BISA MATI -TIDAK BISA RUSAK. AKU MEMILIKI KEKUASAAN, KEBIJAKSANAAN DAN KENYATAAN. AKU INILAH YANG AKAN KEMBALI POSISI ASALNYA: SESUNGGUHNYA AKU ADALAH BERASAL DARI ALLAH DAN KEPADA-NYA-LAH AKU KEMBALI….
Orang modern yang sejak lahir hingga dewasa selalu hidup dan mengarahkan dirinya dalam kesemestaan benda-benda material beranggapan bahwa rasa keakuan mereka hanya merupakan kesadaran mengenai nafsu badani pemenuhan keinginan, pemuasan kesenangan, memperoleh kenyamanan bagi dirinya. Bagian bawah dari batin naluri merupakan tempat rasa keakuan orang-orang primitif. Bila seorang primitif mengatakan “Aku”, maka yang dimaksud adalah badannya. Badan ini mempunyai perasaan, keinginan dan nafsu. Mereka menggunakan daya pikirnya guna memenuhi nafsu dan keinginan fisiknya, padahal mereka sebenarnya hidup dalam tingkat batin naluri.
Setelah menyadari ketololannya dan beranjak tua, manusia harusnya semakin tinggi pendakian spiritualnya. Mulailah ia mempunyai konsep tentang Aku nya yang lebih lengkap. Bila ia mulai menggunakan akalnya, maka ia pindah dari tingkat batin naluri ke tingkat batin mental. Ia mulai merasakan bahwa batinnya adalah lebih nyata bagi dirinya dari pada badannya, bahkan kadang ia melupakan badannya bila sedang terbenam dalam pemikiran secara serius.
Setelah kesadaran orang meningkat yaitu kesadarannya berpindah dari tingkat mental ke tingkat kerohanian ia menyadari bahwa “Aku” yang sebenarnya adalah sesuatu yang lebih tinggi dari pada pikiran, perasaan dan badan fisiknya, bahwa semuanya ini dapat digunakan sebagai alat saja. Hingga akhirnya orang benar-benar merasakan sebagai Aku yang sebenarnya (AKU SEJATI).
Berikut cara mengembangkan atau membangkitkan kesadaran Aku yang fitrah. Ini merupakan latihan yang harus disadari, sebab kita tidak akan bisa melakukan pendekatan kepada Allah kalau tidak menyadari hakekat diri yang hakiki. Kesadaran “Aku” ini merupakan langkah pertama pada jalan menuju mendapatkan PENCERAHAN yang merupakan realisasi hubungan Aku dengan Yang Maha Agung.
Monggo praktekkan latihan ini di berbagai tahapan perjalanan sampai memperoleh penerangan jiwa.
MENEMUKAN AKU SEJATI
Carilah tempat atau ruangan, yang terbebas dari gangguan, agar batin anda merasa aman dan tenang. Anda boleh duduk, berbaring, maupun berdiri yang enak agar anda dapat mengendorkan otot-otot dan membebaskan ketegangan syaraf. Lepaskan ketegangan dan biarkan otot-otot menjadi lemas, sampai terasa tenang dan damai meresapi seluruh tubuh. Istirahatkan badan dan pasrahkan seluruh jiwa raga. Atau lakukanlah dengan posisi berdiri, hal ini dilakukan untuk menghindari mudah terlena dan tertidur …
Setelah berpengalaman hendaknya mampu melakukan pengendoran badan dan menenangkan pikiran dimana pun dan kapanpun anda memerlukannya. Ingat bahwa keadaan dzikir harus berada di bawah penguasaan kemauan yang keras. Di dalam melakukan praktek dzikir harus diterapkan pada waktu yang tepat dan atas kemauan sendiri. SADARI BAHWA AKU ADALAH HAKIKI NYA MANUSIA YANG TIDAK PERNAH TIDUR – TIDAK MATI – ABADI, …SELALU SADAR TIDAK PERNAH MENGALAMI SEDIH DAN TAKUT … AKU SANG ROH SUCI (FITRAH) YANG MAMPU MENEMBUS ALAM MIMPI, ALAM MALAKUT DAN ALAM ULUHIYAH…
Sekarang anda memasuki tahapan yang menyebabkan Aku merasa sebagai makhluk mental. Kalau anda memejamkan mata anda akan merasakan dan bisa membedakan mana Aku yang sebenarnya … disitu ada aku yang memperhatikan sensasi badan, seperti misalnya : lapar, haus, sakit, sensasi yang menyenangkan, kesedihan. Anda akan merasakan ternyata bukan aku sebenarnya yang lapar, sakit dan sedih, akan tetapi itu adalah sensasi badan yang dimiliki oleh sang Aku. Aku sejati mengatasi semua itu tadi…
MUlai sekarang, melepaskan diri dari yang bukan hakiki, agar tidak diombang-ambingkan oleh tubuh anda sendiri. Sadari AKU ADALAH YANG MENGUASAI PERASAAN DAN PIKIRAN, JADILAH TUAN ATAS DIRI ANDA … keluarlah anda seperti melepaskan baju, lalu tinggalkan dan jangan anda memikirkan semuanya itu. Karena badan anda mempunyai batin naluri yang akan bergerak menurut fungsinya. Perhatikan saat anda tidur … Aku anda meninggalkan tubuh anda tanpa harus memikirkan bagaimana nantinya badanku, kenyataannya tubuh bekerja menurut yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.
SADARKAN SANG AKU. HUBUNGKAN DENGAN DZAT YANG MAHA MUTLAK …HADIRLAH DIHADAPAN-NYA SEBAGAIMANA KESAKSIAN AKU DIALAM `AZALI…PANGGILLAH …PENUH SANTUN YA ALLAH … YA ALLAH … TUNDUKKAN JIWA ANDA DENGAN HORMAT … DAN DATANGLAH KEHADIRAT-NYA DENGAN TERUS MEMANGGIL YA ALLAH …YA ALLAH … TIMBULKAN RASA CINTA YANG DALAM …HADIRLAH TERUS DALAM DZIKIR … BIARKAN SENSASI PIKIRAN DAN PERASAAN MELAYANG-LAYANG …SADARKAN DAN KEMBALIKAN BAHWA AKU BUKAN ITU SEMUA … AKU ADALAH YANG MENYAKSIKAN SEMUANYA … BERSAKSILAH DENGAN MENGUCAPKAN DUA KALIMAT SYAHADAT … SAMPAIKAN DO’A SALAWAT UNTUK RASULULLAH .DAN KELUARGANYA. TERUSKAN AKU MELAYANG MENEMBUS SEMUA ALAM-ALAM YANG MENGHALANGI, BIARKAN AKU BERJALAN MENUJU YANG MAHA TAK TERHINGGA …
 
 
Blogger Templates